Jumat, 22 Juni 2007

Hary Tanoe Didemo Mantan Karyawan RCTI

[Tempo Interaktif] - Sebanyak tigu puluhan mantan karyawan stasiun televisi RCTI siang ini melakukan aksi demo di depan gedung Bursa Efek Jakarta. Mereka menuntut untuk bertemu dengan Direktur Utama RCTI Harry Tanoesoedibjo yang sedang menghadiri acara listing perdana PT Media Nusantara Citra Tbk. di lantai bursa. Namun, keinginan itu kandas terpenuhi.

Tak pupus harapan, pendemo lantas menggelar aksi di depan pelataran halte BEJ. Papan nisan bertuliskan RCTI dengan cat merah darah diacungkan pendemo ke atas kepala. Mereka juga menampilkan beberapa aksi yang mempertontonkan kekejaman RCTI mengebiri hak-hak karyawannya.

"RCTI punya masalah secara hukum dan lalai dalam melaksanakan putusan Mahkamah Agung. Apalagi dia jadi tersangka," ujar Koordinator Aksi Johnson Panjaitan, selaku kuasa hukum Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indoneisa (PBHI).

Pendemo menuntut agar RCTI mempekerjakan kembali sekitar 155 mantan karyawan yang diputus hubungan kerja pada 1999. Ketika, papar Johnson, RCTI mem-PHK 30 persen atau 200-an karyawan. Keputusan itu ditolak serikat pekerja RCTI dengan alasan perusahaan masih dalam keadaan sehat.

Serikat Pekerja RCTI lantas memperkarakan kasus itu ke Pengadilan Ketenagakerjaan, Jakarta Barat hingga berlanjut ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan Mahkamah Agung. Pada 2003, MA memutuskan yang memenangkan karyawan.

"Tapi hingga 2007, tak ada realisasi atas putusan MA tersebut," ujar Johnson. Pada 21 Juni lalu, para mantan karyawan itu disodori rumusan kompensasi penyelesaian masalah yang akhirnya ditolak. "Yang disodorkan masih sama, makanya kami tolak. Yang kami inginkan adalah dipekerjakan kembali dan dibayar gaji termasuk cutinya," tuturnya.

Belum satu jam berlangsung, para pendemo terlibat adu jotos dengan petugas keamanan gedung karena menolak menyerahkan surat izin demo untuk difotokopi. Baku hantam yang jumlahnya tak sebanding itu membuat para pendemo lari terbirit-birit menjauhi gedung. Tinggallah Koordinator Aksi yang dikepung petugas dengan muka merah, marah-marah.

Tidak ada komentar: